Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024, Hari Biasa Pekan V Prapaskah.

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024
Bacaan PertamaDaniel 3:14-20.24-25.28
Kidung TanggapanDaniel 3:52.53.54.55.56
Bait Pengantar InjilPS 965
Bacaan InjilYohanes 8:31-42

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024, Hari Biasa Pekan V Prapaskah.

Bacaan Pertama - Daniel 3:14-20.24-25.28

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?

Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini!

Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini.

Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja.

Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar.

Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa.

Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”

Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.

Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!

Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Kidung Tanggapan - Daniel 3:52.53.54.55.56

P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.

U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.

U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil - PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil - Yohanes 8:31-42

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”

Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak.

Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.”

Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.

Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.”

Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024

Dalam bacaan Injil Yohanes 8:31-42, kita melihat dialog antara Yesus dan orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya.

Yesus berkata kepada mereka bahwa jika mereka tetap dalam firman-Nya, mereka adalah murid-murid-Nya yang sejati dan akan mengetahui kebenaran yang memerdekakan mereka.

Namun, orang-orang Yahudi tersebut merespons dengan mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun.

Mereka bingung dengan pernyataan Yesus mengenai kebebasan dan meragukan bagaimana mereka dapat merdeka.

Yesus kemudian menjelaskan bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa, dan hanya Anak yang dapat memerdekakan mereka. Jika Yesus memerdekakan mereka, maka mereka benar-benar akan merdeka.

Yesus menyadari bahwa mereka adalah keturunan Abraham, tetapi mereka berusaha membunuh-Nya karena firman-Nya tidak diterima oleh mereka.

Yesus kemudian menunjukkan bahwa mereka tidak mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh Abraham, tetapi mereka berusaha membunuh-Nya. Yesus, sebagai sumber kebenaran, mengatakan apa yang diterimanya dari Bapa.

Mereka menjawab bahwa Bapa mereka adalah Abraham, namun Yesus mengklarifikasi bahwa jika mereka adalah anak-anak Abraham, mereka akan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh Abraham, bukan berusaha membunuh-Nya.

Orang-orang Yahudi tersebut juga mengklaim bahwa mereka bukanlah hasil dari perzinahan, melainkan satu Allah adalah Bapa mereka.

Yesus kemudian menyatakan bahwa jika Allah adalah Bapa mereka, mereka akan mengasihi-Nya, karena Dia datang dari Allah atas perintah-Nya.

Renungan dari bacaan ini mengajarkan kepada kita beberapa hal.

Pertama, kebenaran yang datang dari Yesus dapat memerdekakan kita. Ketika kita hidup dalam firman-Nya, kita akan mengalami kebebasan yang sejati dari dosa.

Kedua, penting bagi kita untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan iman kita dan bukan bertentangan dengan itu.

Ketiga, kita harus membuka hati kita untuk menerima firman Yesus dan mengasihi-Nya, karena Dia datang dari Allah dan dipilih-Nya.

Dan terakhir, kita harus mengingat bahwa status keturunan atau asal-usul kita bukanlah yang membuat kita benar di hadapan Allah, tetapi iman dan ketaatan kita kepada-Nya.

Semoga renungan ini menguatkan iman kita dalam mengikuti Yesus, hidup dalam firman-Nya, dan mencintai-Nya dengan segenap hati kita.

Doa Penutup

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024.