Renungan Harian Katolik Senin 8 Januari 2024 Pesta Pembaptisan Tuhan (P).
Bacaan Pertama: Yes. 55:1-11
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar!
Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud.
Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi,
membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan: MT Yes. 12:2-3.4bcd.5-6
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
- Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
- "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
- Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bacaan Kedua: 1Yoh. 5:1-9
Saudara-saudara yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.
Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
Bait Pengantar Injil: Mrk 9:6
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."
Bacaan Injil: Mrk. 1:7-11
Tatkala banyak orang minta dibaptis, Yohanes memberitakan kepada mereka, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak.
Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
Renungan Harian Katolik Senin 8 Januari 2024
Apa arti baptisan? Itu menandakan awal perjalanan hidup iman kita bersama Yesus. Itu juga menandakan kerendahan hati dan kesediaan kita untuk menjadi anggota gereja yang Yesus dirikan melalui Petrus.
Ketika kami dibawa ke gereja oleh orang tua kami untuk Pembaptisan, orang tua kami melakukan ini atas kemauan mereka sendiri.
Tidak ada yang menyuruh mereka untuk membawa anak yang baru lahir itu ke gereja agar bisa dibaptis. Mereka melakukan ini karena ingin anaknya menjadi anggota gereja dan pengikut Yesus yang sah.
Sayangnya bagi banyak orang tua, keinginan agar anak mereka menjadi anggota gereja dan pengikut Yesus dimulai dan diakhiri dengan baptisan anak tersebut.
Mereka gagal menyadari bahwa setelah anak mereka dibaptis, muncul tanggung jawab untuk membawa anak tersebut ke gereja untuk Misa Kudus setiap hari Minggu.
Ketika anak sudah berada pada usia yang tepat, maka tanggung jawab orang tua juga untuk mendidik anak yang sedang tumbuh tentang ajaran iman Katolik.
Dan merupakan tanggung jawab orang tua juga untuk membukakan Alkitab kepada anak yang sedang tumbuh agar anak dapat mengenal ajaran Tuhan.
Lalu apa yang terjadi pada anak tersebut? Ia bertumbuh tanpa adanya kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai seorang Katolik yang dibaptis.
Ia menjadi pengikut dunia ini daripada pengikut Yesus dan gereja yang Ia dirikan. Apakah Anda ingin anak Anda menjadi pengikut dunia ini daripada menjadi pengikut Yesus? Tentu saja tidak!
Pembaptisan Tuhan merupakan pengingat yang tepat waktu bagi semua orang tua bahwa kewajiban iman mereka terhadap anak mereka tidak berakhir pada pembaptisan anak tersebut.
Baptisan hanyalah permulaan Setelah baptisan orang tua bertugas untuk membentuk anak ini tentang pentingnya Tuhan, Yesus, Roh Kudus dan gereja dalam kehidupan iman mereka.
Sehingga anak ini pada akhirnya akan menjadi putra atau putri yang baik dan warga dunia yang produktif serta pengikut Yesus yang produktif.
Demikianlah Renungan Harian Katolik Senin 8 Januari 2024.